Statment Politik KP- Front Gerakan Mahasiswa Kerakyatan
>> Jumat, 08 Maret 2013
KOMITE PERSIAPAN – FRONT GERAKAN MAHASISWA KERAKYATAN
(PEMBEBASAN KolKot Samarinda, Perempuan Mahardika ,KOMA PROGRESIF
Samarinda, GMNI Cab.Samarinda, KM-Kaltim, , BEM Tekhnik UNMUL, BEM FISIP
UNMUL, BEM UNMUL, HIMANEGA UNMUL, HIMIP UNMUL)
International Women’s Day 103th ( Hari perempuan Sedunia ke- 103)
International Womens Day (IWD) atau Hari Perempuan Se-Dunia yang
diperingati pada tanggal 8 Maret adalah tonggak sejarah gerakan
perempuan ketika terlibat dalam perubahan sosial dunia. Di tahun 1908,
sebanyak 15.000 perempuan tumpah ruah di jalan menuntut hak-hak politik
perempuan dan hak-hak buruh. Kemudian disetiap tahun, IWD diperingati
untuk mengangkat dan memperjuangkan isu-isu perempuan. Yang diharapkan
tidak hanya sebagai perayaan ceremonial saja. Kini sudah 103 tahun
perjuangan rakyat dan perempuan untuk meraih cita-cita pengahapusan
pendiskriminasian dan kesetaraan harus diperjuangkan lebih keras lagi
karena melihat persoalan perempuan di Indonesia yang banyak sekali
terdapat ketimpangan kesejahteraan dan tindak diskriminatif yang masih
didapatkan oleh perempuan.
Saat ini Kondisi perempuan semakin memprihatinkan, angka kekerasan dan
pelecehan seksual melonjak tajam. Untuk di Indonesia saja KOMNAS
Perempuan mencatat dalam waktu tiga belas tahun terakhir kasus kekerasan
seksual berjumlah 93.960 kasus kekerasan seksual terjadi dari total
400.939 kasus kekerasan yang dilaporkan. Artinya, setiap hari ada 20
perempuan menjadi korban kekerasan seksual. Kasus-kasus tersebut terjadi
di dalam rumah/keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan, alat
transportasi publik, dan dalam berbagai konteks seperti konflik,
migrasi, kekerasan atas nama agama, moralitas dan budaya.
Di tengah keprihatinan pada angka kekerasan seksual yang tinggi,
masyarakat menangkap kelambatan dan ketidakseriusan aparat negara dalam
menyelesaikan setiap kasus kekerasan seksual yang ada.Perlu perbaikan
sistemik dalam menyikapi seluruh kasus terkait kekerasan seksual yang
mencuat, bukannya memperbanyak Peraturan Daerah yang mengatur tubuh dan
ekspresi perempuan.Tidak hanya dalam bentuk regulasi dan kebijakan,
namun terlembaga dalam organisasi masyarakat. Perempuan dikontrol
tubuhnya, pergaulannya, pakaiannya, bahkan cara duduk di motor pun
diatur dilarang ngangkang. Inilah watak patriarki yang masih lekat
melekat di masyarakat Indonesia.
Selain itu, sistem kapitalisme yang tidak tau menahu soal kesejahteraan
masyarakat semakin menjerumuskan masyarakat dalam kemiskinan yang
berlarut. Human traffiking, prostitusi, TKW tanpa perlindungan, upah
dibayar murah dan tak setara adalah realitas perempuan miskin yang harus
rela berkorban untuk menafkahi keluarganya dengan cara yang tinggi
risikonya. 6,5 juta perempuan masih buta aksara, Indonesia masih menjadi
negara dengan Angka Kematian Ibu dan Anak (AKIA) tertinggi se
Asia-Tenggara menjadi cerminan bahwa sistem ini telah gagal dalam
pelaksanaannya. Bahkan saat ini pemerintah sedang menyiapakan program
MP3EI yang melancarkan dan mengutamakan arus modal infrastruktur yang
dampaknya menjadikan masyarakat kecil semakin tergusur, dan negara telah
menyiapkan UU anti demokrasi (Intelijen, Kamnas, Ormas) untuk
menghalang gerakan apapun yang memprotes kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah. Hanya dengan kekuatan politik kemandirian lah yang mampu
membebaskan bangsa dari segala keterpurukan yang di timpakan oleh sistem
JAHAT Model Barat saat ini, menggantinya dengan sistem yang manusiawi
dan membebaskan demi kemajuan bangsa yang lebih baik yaitu SOSIALISME Indonesia.
Maka dari itu kami dari Komite Persiapan – Front Gerakan Mahasiswa Kerakyatan
mengajak penduduk kota samarinda untuk bersama-sama memperjuangkan
kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan dan kami menuntut agar:
- Quota 50% untuk perempuan dalam seluruh jabatan public (Baik Negeri atau Swasta)
- Tolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan (pemerkosaan, pelecehan seksual, perdagangan perempuan, dsb)
- Hapuskan Perda-perda yang bersifat diskriminatis terhadap perempuan dan tolak seluruh Kebijakan Anti – Demokrasi dan menghambat kemajuan tenaga produktif perempuan (Perda Syariah, RUU-KamNas, UU Ormas, UU Intelejen, dsb)
- Berikan Pekerjaan dan upah layak terhadap perempuan tanpa diskriminasi seksual dan fisik
- Cuti haid, hamil, melahirkan dan menyusui sesuai kebutuhan kesehatan perempuan tanpa syarat.
- Turunkan semua harga kebutuhan pokok, BBM, TDL dsb
- Sediakan dapur umum, tempat Mencuci Umum, dan tempat Penitipan Anak
- Pelayanan Kesehatan murah untuk masyarakat
- Berikan Pendidikan gratis, ilmiah, feminism, ekologis dan demokratik
"Bangun Persatuan Gerakan Rakyat Alternatif Demokratik Mandiri dan Setara…!!!"
Kami juga turut berduka atas wafatnya Hugo Chaves. Dimana beliau merupakan icon Anti- Imperialis yang semangat perjuangannya tidak akan pernah luntur. Jiwa perlawananmu terhadap penindasan akan terus ada sepanjang massa di hati kami.
Salam Hormat dari Kami yang Mengagumimu...!
Kami juga turut berduka atas wafatnya Hugo Chaves. Dimana beliau merupakan icon Anti- Imperialis yang semangat perjuangannya tidak akan pernah luntur. Jiwa perlawananmu terhadap penindasan akan terus ada sepanjang massa di hati kami.
Salam Hormat dari Kami yang Mengagumimu...!
0 komentar:
Posting Komentar