Mahasiswa Berunjuk Rasa di Kantor Gubernur Kaltim

>> Minggu, 13 November 2011


Kamis, 10 November 2011 18:00 WITA | Kaltim | D


Samarinda  - Puluhan mahasiswa dari dari beberapa perguruan tinggi di Samarinda menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis.

Aksi unjuk rasa mahasiswa yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tersebut diawali dengan berkonvoi dari depan kampus mereka di Jalan M Yamin.

Pengunjuk rasa yang berasal dari berbagi elemen mahasiswa di Samarinda itu kemudian melakukan orasi di depan Pasar Segiri.

"Dari depan kampus kami melakukan konvoi kemudian singgah berorasi di depan Pasar Segiri untuk mengajak masyarakat ikut memperingati Hari Pahlawan dengan melakukan unjuk rasa," ungkap Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa Geram, Latifa Widuri Retyaningtyas, ditemui disela-sela aksi.

Mahasiswa kemudian melanjutkan konvoi hingga di Kampus FKIP Universitas Mulawarman Samarinda di Jalan Pahlawan.

Puluhan pengunjuk rasa kemudian melanjutkan aksi dengan cara berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Kaltim.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa yang dikawal ketat Satuan Samapta Polresta Samarinda itu sempat mendapat perhatian warga sebab aksi tersebut dilakukan dengan mengusung sebuah keranda mayat.

"Kami sempat melakukan orasi di depan Kantor Polresta Samarinda mengecam tindak kekerasan aparat keamanan di Papua," kata Latifa Widuri Retyaningtyas.

Saat tiba di depan Kantor Gubernur Kaltim, mahasiswa langsung melakukan orasi sambil membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan.

Mahasiswa kemudian melanjutkan aksi dengan membakar keranda mayat dan ban bekas.

"Peringatan Hari Pahlawan tidak harus dirayakan dengan kegiatan seremonial tetapi menjadi momentum menyampaikan sikap terkait kondisi bangsa yang kami nilai sedang mengalami kemunduran. Pada masa penjajahan, para pahlawan berjuang mengangkat senjata namun sekarang kita harus berjuang menentang penjajahan," katanya.

"Pada momentum Hari Pahlawan ini juga kami mendesak pemerintah untuk melaksanakan Undang-undang Pokok Agraria dan segera mengimplementasikan pasal 33 UUD 1945. Kami menilai, kebijakan pemerintah saat ini belum berpihak kepada masyarakat sebab kekayaan alam yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat tetapi justru hanya dinikmati oleh segelintir orang," ungkap Latifa Widuri Retyaningtyas.

Mahasiswa juga kata dia mendesak pemerintah mencabut Undang-undang Intelijen, membuka keran demokrasi dan menuntut nasionalisasi aset vital dibawah kontrol rakyat.

"Kami akan terus berjuang menyuarakan aspirasi masyarakat hingga pemerintah memberikan jaminan kesejahteraan dan melibatkan semua komponen masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan," kata Latifa Widuri Retyaningtyas.

Setelah menyampaikan orasi selama lebih satu jam mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.    (*)

Read more...

REVOLUSI ARAB DAN SITUASI INDONESIA MASA KINI

>> Selasa, 01 November 2011







kan kepada seluruh rakyat serta pemuda IndonesiaBERSATULAH.. USIR PENJAJAH DARI NEGRI TERCINTA, JANGAN BIARKAN KORPORASI dan ANTEKNYA MENINDAS RAKYAT dan MERAMPOK ALAM INDONESIA

                                     
Gulingkan pemerintahan agen penjajah ( sby-boediono )
Bangun persatuan gerakan rakyat menuju pembebasan nasional

Read more...

ALIANSI MAHASISWA TOLAK KOMERSIALISASI PENDIDIKAN

>> Selasa, 13 September 2011



 REPORT 12- SEPTEMBER -2011

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tolak Komersialisasi Pendidikan, melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (12/09/2011).


Dalam aksi yang diawali dengan long march dari simpang Mall Lembuswana menuju kantor Gubernur, para mahasiswa menuntut penghapusan Dana Pengembangan Fakultas (DPF) dan Dana Pengembangan Akademik (DPA) bagi setiap mahasiswa baru (maba), sejak tahun 2008 lalu.
Menurut mereka dari tahun ke tahun tidak ada penambahan fasilitas serta sarana dan prasarana penunjang perkuliahan. Padahal untuk tahun 2011 saja Unmul mendapatkan dana hibah Rp. 100 miliar dari APBD murni yang dialokasikan untuk penyelesaian delapan bangunan.
“Kemana perginya dana-dana tersebut? Mengapa setiap tahun Unmul masih saja meminta DPF kepada setiap maba? Padahal realisasi pembangunannya saja belum dapat dirasakan oleh mahasiswa-mahasiswa pembayar DPF tahun-tahun sebelumnya. Bahkan gedung-gedung perkuliahan yang dijanjikan tidak juga dapat segera digunakan,” kata Yoyok  Koordinator Aksi.
Setelah sekitar satu jam  berorasi dan sempat melakukan aksi mendorong pagar kantor Gubernur yang dijaga oleh aparat kepolisian dan Satpol PP provinsi Kaltim, akhirnya 5 orang perwakilan aliansi mahasiswa diterima oleh pemprov kaltim, untuk melakukan dialog terbuka di ruang rapat lantai 4 kantor Gubernur.
Dalam dialog yang dipimpin oleh Assisten III bidang kesejahteraan masyarakat Setda Provinsi Kaltim, H. Sutarnyoto. koordinator aksi menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemprov Kaltim. “Kami dengan tegas menolak komersialisasi pendidikan di Unmul, dan kami meminta pemprov mengevaluasi dana hibah yang diberikan kepada Unmul dan juga mengintervensi Unmul perihal transparansi dana kampus,” tutur Yoyok.
Menanggapi hal tersebut, H. Sutarnyoto mengatakan bahwa pemprov Kaltim selaku kepanjangan tangan pemerintah pusat di daerah berjanji akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan dari mahasiswa. “Kami (pemprov) berjanji akan menyampaikan Aspirasi dan tuntutan adik-adik mahasiswa kepada pemerintah pusat dan Unmul serta DPRD Kaltim. Namun untuk mencampuri kebijakan di Unmul kami tidak mempunyai wewenang disana. Semua wewenang pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional,” jelas Sutarnyoto.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain adalah Staf Ahli Gubernur bidang pendidikan, Bohari Yusuf, Kaban Kesbangpol Kaltim, H. Hasyim Mi’radje, perwakilan Biro Sosial Setda Provinsi Kaltim, serta aparat kepolisian dari Polresta Samarinda.
Setelah pertemuan tersebut perwakilan aliansi mahasiswa kembali ke kelompok mereka untuk menyampaikan hasil dialog, dan mereka membubarkan aksi unjuk rasa dengan tertib.










Read more...
PEMBEBASAN SAMARINDA. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © 2011. PEMBEBASAN Kolektif Wilayah Kalimantan Timur . All Rights Reserved
Design by Ikhsanhafiyudin | Blog
ihzone.web.id